Peran Banpres Produktif dalam Mendorong Ketahanan UMKM
Table of Contents

Tapi... sebenarnya apa sih Banpres Produktif itu? Gimana cara dapetinnya? Masih ada gak di tahun ini? Pembahasan kali ini akan disampaikan secara ringan agar mudah dipahami, namun tetap menyajikan informasi yang lengkap. Boleh banget sambil ngopi biar lebih nikmat bacanya!
Apa Itu Banpres Produktif?
Banpres Produktif, atau nama resminya Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), adalah bantuan dari pemerintah pusat yang disalurkan lewat Kementerian Koperasi dan UKM. Tujuannya? Sederhana tapi keren: membantu pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi COVID-19 agar tetap bisa jalan terus usahanya.Dukungan yang diberikan kepada pelaku UMKM direalisasikan melalui bantuan tunai secara langsung. Jumlahnya sempat mencapai Rp2,4 juta, namun pada tahun-tahun selanjutnya dikurangi menjadi Rp1,2 juta Bantuan ini langsung masuk ke rekening penerima. Prosesnya simpel, gak bikin pusing, dan yang paling penting, ini bukan utang jadi gak harus dibayar balik.
Kenapa Banpres Produktif Penting Banget?
Karena bukan semua orang punya tabungan berjuta-juta buat nyelametin usaha waktu krisis datang tiba-tiba. Waktu pandemi, gak sedikit warung harus tutup, pedagang kehilangan penghasilan, dan usaha kecil nyaris nggak bisa bertahan.
Banpres Produktif ibarat oksigen buat mereka. Dana segar yang bisa dipakai untuk beli bahan baku, sewa tempat usaha, atau buat beli alat produksi. Bahkan ada yang gunain buat belajar digital marketing biar jualan bisa pindah ke online.
Salah satu pedagang nasi uduk di Depok pernah bilang, “Bantuan itu saya pakai buat beli kompor gas baru dan bahan dagang. Alhamdulillah, pelanggan balik lagi.”
Nah, ini bukti nyata kalau bantuan ini memang bukan cuma angka di atas kertas, tapi ada dampaknya langsung ke dapur masyarakat.
Jawabannya: BISA banget, asal memenuhi beberapa syarat berikut (mengacu pada ketentuan tahun-tahun sebelumnya ya karena setiap tahun bisa berubah):
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Punya usaha mikro aktif (bukan karyawan perusahaan)
3. Punya NIK dan KTP
4. Punya surat usulan dari dinas koperasi kabupaten/kota setempat
5. Bukan penerima bantuan dari program KUR (Kredit Usaha Rakyat)
Kalau semua syarat itu oke, kamu tinggal urus usulan lewat dinas koperasi setempat atau mitra penyalur seperti bank BRI atau BNI.
Biasanya yang dibutuhkan:
Fotokopi KTP
Fotokopi KK
Surat keterangan usaha (SKU) dari kelurahan atau RT/RW
Formulir pengajuan (yang bisa diambil dari dinas atau website resmi)
Mudah? Gak terlalu susah, kok. Tapi emang butuh sedikit usaha dan waktu buat urus dokumennya. Tapi hey, ini demi masa depan usaha kamu, lho!
Hingga Mei 2025, pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keberlanjutan program Banpres Produktif sebagaimana yang dilakukan pada masa pandemi. Tapi, jangan sedih dulu. Banyak kabupaten/kota yang masih punya program bantuan serupa, baik dari APBD maupun kerja sama swasta. Nama dan skemanya aja yang beda.
Selain itu, pemerintah sekarang lebih fokus ke program pembiayaan UMKM lain seperti KUR super mikro, pelatihan wirausaha digital, dan pengembangan ekosistem UMKM berbasis teknologi.
Kalau kamu gak dapet Banpres tahun ini, bisa coba alternatif lain seperti:
KUR tanpa agunan
Program Inkubasi Bisnis dari Kemenkop UKM
Dana hibah dari koperasi atau yayasan swasta
Jangan asal belanja. Nih beberapa tips supaya dananya benar-benar bantu produktivitas usaha kamu:
1. Prioritaskan kebutuhan usaha. Contohnya untuk membeli bahan baku, memperbaiki peralatan produksi, atau menambah persediaan barang
2. Pisahkan keuangan pribadi dan usaha. Bikin dua dompet berbeda, minimal di kepala.
3. Gunakan sebagian kecil untuk promosi. Bisa pasang iklan kecil-kecilan di Instagram atau bikin spanduk baru.
4. Investasi kecil ke digital. Misalnya beli HP second tapi layak untuk jualan online, atau langganan internet.
5. Catat semua pemasukan dan pengeluaran. Supaya kamu paham ke mana aliran uang pergi dan nggak kelimpungan pas akhir bulan.
"Saya jualan keripik singkong. Dulu sempat berhenti karena gak ada modal. Pas dapet bantuan, langsung produksi lagi. Sekarang malah udah kirim ke luar kota!"
Rina, pelaku usaha makanan ringan, Blitar.
"Bantuan ini bikin saya semangat. Dari situ saya bisa ngerasa kalau usaha kecil kayak saya juga diperhatikan sama pemerintah."
Pak Ari, tukang servis elektronik, Bandung.
"Sempat ragu buat daftar, tapi ternyata prosesnya simpel dan hasilnya beneran dapet juga! Uangnya saya pakai buat tambah alat jahit."
Maya, penjahit rumahan, Makassar.
Usaha kecil bukan berarti gak penting. Justru, dari warung kecil itulah ekonomi rakyat bergerak. Jadi, meskipun dana bantuan gak selalu ada setiap tahun, semangat berwirausaha harus tetap menyala.
Ingat, kalau kita gak menyerah, rejeki bisa datang dari arah yang tak terduga.
Banpres Produktif ibarat oksigen buat mereka. Dana segar yang bisa dipakai untuk beli bahan baku, sewa tempat usaha, atau buat beli alat produksi. Bahkan ada yang gunain buat belajar digital marketing biar jualan bisa pindah ke online.
Salah satu pedagang nasi uduk di Depok pernah bilang, “Bantuan itu saya pakai buat beli kompor gas baru dan bahan dagang. Alhamdulillah, pelanggan balik lagi.”
Nah, ini bukti nyata kalau bantuan ini memang bukan cuma angka di atas kertas, tapi ada dampaknya langsung ke dapur masyarakat.
Syarat dan Cara Dapetin Banpres Produktif
Sekarang pertanyaannya: "Saya bisa dapet juga gak, sih?"Jawabannya: BISA banget, asal memenuhi beberapa syarat berikut (mengacu pada ketentuan tahun-tahun sebelumnya ya karena setiap tahun bisa berubah):
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Punya usaha mikro aktif (bukan karyawan perusahaan)
3. Punya NIK dan KTP
4. Punya surat usulan dari dinas koperasi kabupaten/kota setempat
5. Bukan penerima bantuan dari program KUR (Kredit Usaha Rakyat)
Kalau semua syarat itu oke, kamu tinggal urus usulan lewat dinas koperasi setempat atau mitra penyalur seperti bank BRI atau BNI.
Biasanya yang dibutuhkan:
Fotokopi KTP
Fotokopi KK
Surat keterangan usaha (SKU) dari kelurahan atau RT/RW
Formulir pengajuan (yang bisa diambil dari dinas atau website resmi)
Mudah? Gak terlalu susah, kok. Tapi emang butuh sedikit usaha dan waktu buat urus dokumennya. Tapi hey, ini demi masa depan usaha kamu, lho!
Banpres Produktif Masih Ada di 2025?
Ini nih pertanyaan sejuta umat. Apakah penyaluran bantuan Banpres Produktif tetap berlangsung pada tahun ini?Hingga Mei 2025, pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keberlanjutan program Banpres Produktif sebagaimana yang dilakukan pada masa pandemi. Tapi, jangan sedih dulu. Banyak kabupaten/kota yang masih punya program bantuan serupa, baik dari APBD maupun kerja sama swasta. Nama dan skemanya aja yang beda.
Selain itu, pemerintah sekarang lebih fokus ke program pembiayaan UMKM lain seperti KUR super mikro, pelatihan wirausaha digital, dan pengembangan ekosistem UMKM berbasis teknologi.
Kalau kamu gak dapet Banpres tahun ini, bisa coba alternatif lain seperti:
KUR tanpa agunan
Program Inkubasi Bisnis dari Kemenkop UKM
Dana hibah dari koperasi atau yayasan swasta
Tips Gunain Dana Banpres Biar Gak Cepat Habis
Oke, katakanlah kamu dapet dana Banpres. Pertanyaannya: mau dipakai buat apa?Jangan asal belanja. Nih beberapa tips supaya dananya benar-benar bantu produktivitas usaha kamu:
1. Prioritaskan kebutuhan usaha. Contohnya untuk membeli bahan baku, memperbaiki peralatan produksi, atau menambah persediaan barang
2. Pisahkan keuangan pribadi dan usaha. Bikin dua dompet berbeda, minimal di kepala.
3. Gunakan sebagian kecil untuk promosi. Bisa pasang iklan kecil-kecilan di Instagram atau bikin spanduk baru.
4. Investasi kecil ke digital. Misalnya beli HP second tapi layak untuk jualan online, atau langganan internet.
5. Catat semua pemasukan dan pengeluaran. Supaya kamu paham ke mana aliran uang pergi dan nggak kelimpungan pas akhir bulan.
Suara dari Lapangan
Mari kita dengar beberapa testimoni dari pelaku UMKM yang pernah menerima Banpres Produktif:"Saya jualan keripik singkong. Dulu sempat berhenti karena gak ada modal. Pas dapet bantuan, langsung produksi lagi. Sekarang malah udah kirim ke luar kota!"
Rina, pelaku usaha makanan ringan, Blitar.
"Bantuan ini bikin saya semangat. Dari situ saya bisa ngerasa kalau usaha kecil kayak saya juga diperhatikan sama pemerintah."
Pak Ari, tukang servis elektronik, Bandung.
"Sempat ragu buat daftar, tapi ternyata prosesnya simpel dan hasilnya beneran dapet juga! Uangnya saya pakai buat tambah alat jahit."
Maya, penjahit rumahan, Makassar.
Penutup: Usaha Boleh Mikro, Tapi Semangat Gak Boleh Kerdil
Banpres Produktif memang bukan solusi jangka panjang, tapi bisa jadi pijakan awal buat bangkit. Pemerintah udah kasih kail, sekarang tinggal kita mancing dengan sabar dan semangat.Usaha kecil bukan berarti gak penting. Justru, dari warung kecil itulah ekonomi rakyat bergerak. Jadi, meskipun dana bantuan gak selalu ada setiap tahun, semangat berwirausaha harus tetap menyala.
Ingat, kalau kita gak menyerah, rejeki bisa datang dari arah yang tak terduga.